Mengintip Perkembangan Teknologi Blockchain di Indonesia dan Negeri Tetangga

Perkembangan teknologi terus dilakukan secara gencar. Tak hanya memberikan kemudahan bagi kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari, teknologi yang semakin hari semakin maju pun menawarkan efektivitas dan efisiensi dalam berbagai sektor. 

Blockchain menjadi salah satu teknologi masa kini yang tengah banyak diperbincangkan. Teknologi penyimpanan data digital yang terdiri dari banyak server ini dipandang sebagai teknologi yang krusial untuk mendukung efisiensi dan transparansi.

Sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh teknologi blockchain seperti transparansi data, keamanan yang menyeluruh, serta desentralisasi, disebut-sebut dapat membangkitkan revolusi di berbagai industri. Apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini, teknologi yang mampu mendukung konektivitas digital tentu sangat dibutuhkan agar bisnis serta aktivitas sehari-hari dapat tetap berjalan.

Keberadaan teknologi blockchain sedikit banyak mengubah skema transaksi. Bila sebelumnya transaksi antara dua pihak membutuhkan perantara ketiga seperti lembaga perbankan, kini transaksi antara pihak A dan B bisa terjadi secara langsung, dengan biaya yang lebih murah, waktu yang lebih singkat, serta proses yang lebih aman.

Layaknya buku kas induk di bank yang mencatat seluruh transaksi nasabah, teknologi blockchain pun memiliki cara kerja yang hampir sama. Namun, bila buku kas induk di bank hanya memperbolehkan pihak tertentu dari bank yang bisa mengakses data, teknologi blockchain memungkinkan siapapun yang terkoneksi dengan internet untuk mengakses seluruh informasi  yang ada secara transparan.

Selain bisa mengakomodir kebutuhan untuk melakukan transaksi keuangan, teknologi blockchain yang menawarkan sistem data yang terdesentralisasi dan terbuka juga bisa menjadi alat transaksi dari barang berharga lain seperti perhiasan, investasi properti, jasa, termasuk juga penyimpanan data dan aset berharga bahkan untuk pemungutan suara.

Teknologi Blockchain di Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, penggunaan teknologi blockchain terjadi cukup pesat dan patut disoroti. Sebut saja Thailand yang mulai akan mempertimbangkan penggunaan teknologi blockchain untuk pembayaran lintas negara dan otentifikasi dokumen, Singapura yang akan mencanangkan badan inkubator untuk perkembangan teknologi blockchain, serta Filipina yang membuat kemajuan pesat menggunakan platform berbasis teknologi blockchain dengan menjalankan proyek yang menghubungkan bank-bank pedesaan dan mewujudkan inklusi finansial.

Perkembangan Terkini Teknologi Blockchain di dalam Negeri

Di Indonesia sendiri penerapan teknologi blockchain pada berbagai sektor perlahan-lahan dilakukan. Meski banyak di antara kita yang masih merasa kurang familiar dengan teknologi ini dan banyak yang mengasosiasikan teknologi blockchain dengan mata uang kripto Bitcoin, sebenarnya penggunaan dari teknologi blockchain sudah cukup akrab dengan keseharian kita. Salah satunya adalah penggunaan QRIS (QR Code Indonesia Standard) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan menggunakan teknologi blockchain untuk menjalankan transaksi serta Direktorat Jenderal Bea Cukai yang menggunakan platform digital berbasis blockchain untuk  melacak dan membagikan informasi posisi kontainer dengan lebih akurat.

Melihat negara lain yang telah berhasil menerapkan teknologi blockchain untuk menjadi solusi inklusi finansial, membuat peluang implementasi teknologi blockchain di dalam negeri semakin besar. Pasalnya, teknologi ini akan sangat banyak membantu negara dengan kondisi geografis yang terdiri dari banyak pulau dengan otonomi daerah seperti Indonesia. 

Penerapan teknologi blockchain di Indonesia akan membantu mengintegrasikan data-data dalam jumlah besar dari seluruh daerah, tanpa mengkhawatirkan kepentingan konflik dari pihak tertentu. Penerapan teknologi ini justru memungkinkan pengguna untuk membuka pintu kerjasama dari banyak pihak.

Selain itu, teknologi blockchain juga dapat digunakan tak hanya untuk industri perbankan, namun juga transportasi, telekomunikasi, pengawasan lingkungan, agrikultur, serta pemerintahan.

Sumber: https://dailysocial.id/post/quo-vadis-implementasi-blockchain-di-indonesia